Penjualan Naik, Laba PT Sumber Sinergi Makmur (IOTF) Melonjak 68 Persen di Kuartal I 2025 Berkat Pemulihan Sektor Logistik

Senin, 26 Mei 2025 | 09:50:29 WIB

JAKARTA – Kinerja keuangan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IDX: IOTF), perusahaan teknologi pemilik brand GPS Tracker Fox Logger, mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal I tahun 2025. Di tengah tren pemulihan sektor logistik nasional yang kian positif, perusahaan berhasil mencetak lonjakan laba bersih sebesar 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini tak lepas dari strategi agresif perseroan dalam meningkatkan efisiensi serta memperluas penetrasi pasar, khususnya pada produk-produk pelacakan kendaraan dan solusi Internet of Things (IoT) berbasis GPS.

"Laba bersih kami tumbuh 68 persen secara tahunan berkat sinergi berbagai faktor, mulai dari efisiensi operasional, peningkatan volume penjualan, hingga penguatan layanan purna jual yang menopang loyalitas pelanggan," kata Direktur Utama IOTF, John Sihombing, dalam paparan publik yang digelar secara daring, Senin 26 Mei 2025.

Pendapatan Penjualan Naik 13 Persen

Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan penjualan IOTF meningkat sebesar 13 persen secara year-on-year (yoy). Kenaikan ini didorong oleh permintaan yang meningkat dari sektor transportasi logistik, ekspedisi, dan industri distribusi barang yang semakin membutuhkan sistem pelacakan dan manajemen armada yang andal dan efisien.

"Kami melihat adanya peningkatan kebutuhan dari berbagai sektor yang sangat bergantung pada armada kendaraan. Solusi pelacakan real-time yang kami tawarkan memberikan transparansi dan efisiensi dalam operasional logistik," ungkap John.

Peningkatan kebutuhan tersebut diperkuat oleh tren digitalisasi yang semakin merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah tier 2 dan tier 3, yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh teknologi pemantauan berbasis IoT.

Fokus pada Inovasi Produk dan Ekspansi Pasar

IOTF juga menekankan pentingnya pengembangan produk sebagai kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan. Perusahaan saat ini sedang mengembangkan varian baru GPS Tracker yang lebih hemat energi, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan dilengkapi fitur pelaporan otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI).

"Kami tidak hanya menjual perangkat, tapi juga sistem dan solusi yang terintegrasi. Pelanggan butuh lebih dari sekadar alat pelacak – mereka butuh manajemen armada yang bisa memprediksi kebutuhan perawatan kendaraan, efisiensi bahan bakar, hingga peringatan dini terhadap potensi kerusakan mesin," jelas John.

Dari sisi pasar, perusahaan telah memperluas jangkauan distribusi produk melalui kanal digital dan kerja sama strategis dengan mitra logistik besar serta e-commerce.

Pemulihan Sektor Logistik Jadi Pendorong

Pemulihan sektor logistik nasional yang mulai terasa sejak akhir 2024 memberikan dampak positif terhadap bisnis IOTF. Aktivitas ekspor-impor yang kembali menggeliat serta pertumbuhan e-commerce turut mendorong kebutuhan akan sistem pemantauan armada yang canggih dan efisien.

Data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyebutkan, volume pengiriman domestik meningkat sebesar 15 persen pada kuartal I 2025 dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini menjadi katalis positif bagi penyedia teknologi logistik seperti IOTF.

"Kami optimistis tren pemulihan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Untuk itu, kami terus memperkuat kapasitas produksi dan layanan purna jual agar bisa menangkap peluang pasar lebih luas," kata John.

Kinerja Saham dan Proyeksi Positif

Kinerja positif IOTF turut berdampak pada pergerakan harga saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Saham IOTF menunjukkan tren penguatan dalam dua bulan terakhir, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis perusahaan.

Para analis memperkirakan bahwa kinerja keuangan IOTF akan terus mencatatkan pertumbuhan stabil, seiring dengan meningkatnya kebutuhan solusi digital di sektor logistik dan transportasi.

"Kami proyeksikan pertumbuhan pendapatan IOTF bisa mencapai dua digit hingga akhir tahun 2025, terutama jika perusahaan terus menjaga konsistensi inovasi produk dan pelayanan pelanggan," ujar seorang analis dari Mandiri Sekuritas.

Investasi Teknologi dan SDM

Untuk menopang rencana ekspansi dan inovasi produk, IOTF telah mengalokasikan anggaran investasi sebesar Rp50 miliar di tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan teknologi, penguatan infrastruktur digital, dan pelatihan sumber daya manusia (SDM).

"Kami percaya bahwa teknologi dan SDM adalah dua pilar utama dalam industri berbasis inovasi seperti ini. Kami berkomitmen untuk menciptakan ekosistem teknologi yang adaptif dan berkelanjutan," pungkas John Sihombing.

Dengan kombinasi pertumbuhan laba, strategi ekspansi yang agresif, serta dukungan dari pemulihan sektor logistik nasional, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk optimistis bisa mencetak performa cemerlang sepanjang tahun 2025.

Terkini