Polres Batu Bara Kerahkan Satgas Preventif OPS Pekat Toba 2025 Antisipasi Aksi 3C di Tengah Masyarakat

Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:18:21 WIB

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat keamanan wilayah dan mencegah meningkatnya angka kriminalitas, Polres Batu Bara menerjunkan Tim Satgas Preventif Operasi Penyakit Masyarakat (OPS Pekat) Toba 2025 ke tengah masyarakat. Langkah ini difokuskan pada pencegahan tiga jenis kejahatan konvensional, yang dikenal sebagai 3C: pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Kapolres Batu Bara, AKBP Jose Dolly Nenggolan, menyampaikan bahwa pelibatan langsung personel kepolisian ke titik-titik rawan kriminalitas merupakan strategi jitu yang terbukti efektif dalam menurunkan angka kejahatan di wilayah hukumnya.

"Kami tidak ingin menunggu kejahatan terjadi. Satgas Preventif ini diturunkan untuk menjangkau masyarakat secara langsung, memberikan edukasi, imbauan, serta membangun hubungan kepercayaan antara polisi dan warga," ujar AKBP Dolly Nenggolan, Jumat 9 Mei 2025.

Salah satu aksi nyata dari kebijakan tersebut terlihat pada hari Jumat sekitar pukul 14.00 WIB, di mana Tim Satgas Preventif OPS Pekat Toba 2025 menyambangi Rumah Makan Ibu Ani yang berada di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di dekat area PT Moeis, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara.

Himbauan Kamtibmas di Lokasi Strategis

Dalam kegiatan tersebut, personel Satgas menyapa langsung para sopir truk yang sedang beristirahat makan siang. Mereka memberikan imbauan terkait pentingnya menjaga keamanan lingkungan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi kriminalitas, baik saat berkendara maupun selama istirahat di jalan.

"Kami mengingatkan para sopir agar tidak lengah. Curanmor bisa terjadi dalam hitungan menit jika kendaraan ditinggalkan tanpa pengawasan yang cukup. Selain itu, kami juga mengimbau agar tidak memarkir kendaraan di area gelap atau sepi," jelas salah satu anggota Satgas saat berdialog dengan sopir truk.

Kegiatan ini juga disertai dengan edukasi ringan seputar keselamatan berkendara, termasuk pentingnya menjaga kondisi fisik pengemudi agar tetap fit selama perjalanan jauh.

"Kami sarankan kepada sopir agar lebih mengutamakan istirahat jika merasa mengantuk. Keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada mengejar waktu tempuh," tambahnya.

Upaya Proaktif Cegah Kejahatan Jalanan

OPS Pekat Toba 2025 sendiri merupakan bagian dari program Kepolisian Republik Indonesia dalam menghadapi potensi peningkatan kejahatan jalanan dan sosial menjelang periode libur panjang maupun hari besar. Kapolres menegaskan bahwa pendekatan preventif adalah pilar utama dalam strategi keamanan publik di Kabupaten Batu Bara.

"OPS ini bukan hanya soal penindakan, tapi juga soal pendekatan humanis, edukatif, dan kehadiran polisi sebagai mitra masyarakat. Kita ingin masyarakat merasa aman karena melihat polisi hadir, bukan karena takut," ucap AKBP Dolly.

Pihak kepolisian juga berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin selama pelaksanaan Operasi Pekat, dengan titik-titik patroli yang akan disesuaikan berdasarkan peta kerawanan wilayah.

Dukungan Masyarakat dan Dampak Positif

Tindakan responsif dari Satgas Preventif OPS Pekat ini mendapatkan sambutan positif dari warga dan para sopir truk yang merasa diperhatikan dan dilibatkan dalam menjaga keamanan bersama.

"Kehadiran polisi seperti ini sangat membantu. Kami jadi lebih waspada dan merasa aman saat istirahat di perjalanan," ungkap Yanto (38), seorang sopir truk pengangkut bahan bangunan.

Beberapa warga sekitar juga menyatakan bahwa dengan kehadiran polisi yang lebih intensif, tindakan kriminal seperti pencurian kendaraan dan pembegalan dapat diminimalisir secara signifikan.

Peran Strategis Polisi dalam Membangun Keamanan Berbasis Masyarakat

Melalui Satgas Preventif ini, Polres Batu Bara ingin membangun sistem keamanan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Konsep Community Policing menjadi pendekatan utama, di mana kolaborasi antara polisi dan warga menjadi fondasi utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

"Kami harap masyarakat tidak ragu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan atau gangguan Kamtibmas lainnya. Kami siap bergerak cepat dan bertindak tegas jika ada indikasi gangguan keamanan," tegas Kapolres.

Penyesuaian Operasi dengan Teknologi dan Data Intelijen

Dalam pelaksanaan OPS Pekat Toba 2025, Polres Batu Bara juga menggunakan pendekatan berbasis data dan intelijen untuk menentukan lokasi-lokasi rawan yang menjadi prioritas patroli. Dengan menggabungkan teknologi pelacakan, laporan masyarakat, dan analisa tren kejahatan, pihak kepolisian dapat lebih akurat menempatkan personel.

"Kami tidak bisa bekerja berdasarkan asumsi. Semua gerak kami berdasarkan data dan laporan valid dari lapangan," jelas AKBP Dolly.

Dengan kehadiran Satgas Preventif OPS Pekat Toba 2025 di tengah masyarakat, Polres Batu Bara menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan rasa aman di ruang publik, khususnya dari ancaman kejahatan konvensional seperti 3C. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan budaya sadar keamanan di kalangan masyarakat dan mendorong peran aktif warga dalam menjaga lingkungannya masing-masing.

"Tugas menjaga keamanan bukan hanya milik polisi, tapi tanggung jawab kita bersama. Mari bersinergi demi Kabupaten Batu Bara yang lebih aman dan nyaman untuk semua," tutup AKBP Dolly Nenggolan.

Terkini

Daftar Simulasi Kredit Mobil Ayla DP 5 Juta

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:07 WIB

10 Aplikasi Online Shop Luar Negeri Paling Praktis

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

Aplikasi Online Indomaret: Panduan Mendaftar dan Cara Belanja

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

15 Rekomendasi Asuransi Jiwa Terbaik 2025

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:04 WIB