UMKM Bontang Menjadi Magnet Investasi Mikro Berkat Dukungan Industri Besar

Selasa, 15 April 2025 | 10:12:16 WIB

JAKARTA - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), kini menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru yang menjanjikan. Dukungan dari industri besar seperti PT Pupuk Kaltim (PKT) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR), menjadikan UMKM Bontang tak hanya tumbuh pesat, tetapi juga menjadi daya tarik investasi mikro yang potensial.

Hasil kajian strategis yang dilakukan oleh Unit Layanan Strategis Pembangunan Sumber Daya Berkelanjutan (ULS-PSDB) Universitas Mulawarman (Unmul) menyimpulkan bahwa UMKM di Bontang memiliki kekuatan internal yang solid dan potensi eksternal yang luas untuk terus dikembangkan. Keunggulan ini menjadikan sektor UMKM sebagai salah satu pilar penting dalam mendorong pembangunan ekonomi inklusif di daerah industri seperti Bontang.

UMKM Bontang Tumbuh Didukung CSR PT Pupuk Kaltim

Menurut Ketua ULS-PSDB Unmul, Dr. Rachmad Budi Suharto, keberhasilan pengembangan UMKM di Bontang tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak, termasuk sinergi yang kuat antara pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan perusahaan besar seperti PT Pupuk Kaltim.

“UMKM di Bontang sudah sangat berkembang. Produk seperti pempek, makanan khas lokal, hingga batik lokal telah mendapat tempat di hati masyarakat. Peran CSR PT PKT juga sangat membantu dalam pembinaan pelaku UMKM,” ujar Rachmad dalam pemaparannya, seperti dikutip dari hasil kajian terbaru ULS-PSDB.

Program CSR PT PKT disebut tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga pendampingan dan pelatihan keterampilan, termasuk pelatihan manajemen usaha, digital marketing, hingga inovasi produk. Hal ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa pelaku UMKM dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Potensi Investasi Mikro Semakin Menguat

Daya tarik sektor UMKM Bontang sebagai magnet investasi mikro juga disebabkan oleh potensi pasar lokal dan regional yang besar. Kota Bontang yang merupakan salah satu kota industri di Kalimantan Timur, memiliki tingkat permintaan yang tinggi terhadap produk-produk lokal, terutama yang khas dan berkualitas.

UMKM di Bontang telah mampu menghasilkan beragam produk unggulan, mulai dari kuliner tradisional seperti pempek dan amplang, kerajinan tangan, batik khas Bontang, hingga produk-produk inovatif berbasis bahan baku lokal. Produk-produk ini tidak hanya laris di pasar lokal, tetapi juga mulai menjangkau pasar luar daerah, bahkan pasar ekspor secara terbatas.

“Dengan adanya industri besar di Bontang, ada ekosistem ekonomi yang terbentuk. UMKM mendapat manfaat dari rantai pasok hingga pasar yang terbuka luas. Ini menciptakan peluang investasi mikro yang menjanjikan,” terang Rachmad.

Kajian Unmul: Kekuatan Internal dan Peluang Eksternal

Dalam kajian strategis ULS-PSDB Unmul, dijelaskan bahwa UMKM Bontang memiliki kekuatan internal berupa kualitas produk yang terus ditingkatkan, semangat kewirausahaan yang tinggi, serta dukungan teknologi dari berbagai pelatihan. Sementara itu, peluang eksternal mencakup meningkatnya minat masyarakat terhadap produk lokal, kemudahan akses pembiayaan, dan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah.

Namun demikian, tantangan masih tetap ada. Beberapa pelaku UMKM masih menghadapi kesulitan dalam hal akses pasar yang lebih luas, keterbatasan permodalan mandiri, serta belum optimalnya penguasaan teknologi digital untuk memperluas pemasaran.

“Penting untuk terus membangun ekosistem UMKM yang sehat. Kolaborasi antara dunia usaha, perguruan tinggi, dan pemerintah harus terus ditingkatkan agar UMKM tidak hanya tumbuh tapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan global,” kata Rachmad menambahkan.

Peran Pemerintah dan Dunia Pendidikan

Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Bontang. Berbagai program inkubasi bisnis, pemberian akses modal usaha, serta fasilitasi keikutsertaan UMKM dalam berbagai pameran produk lokal turut menjadi faktor penunjang perkembangan sektor ini.

Selain itu, keterlibatan dunia pendidikan seperti Universitas Mulawarman, melalui riset dan pendampingan strategis, memperkuat dasar pengembangan UMKM yang berbasis data dan analisis pasar. Ini menjadi langkah penting agar UMKM tidak berkembang secara instan, namun memiliki fondasi bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami di kampus berusaha mendekatkan kajian akademik dengan kebutuhan riil pelaku UMKM di lapangan. Melalui riset-riset dan pendampingan berkelanjutan, kami harap bisa menjadi bagian dari solusi strategis pembangunan ekonomi daerah,” jelas Rachmad.

Transformasi Digital untuk UMKM: Sebuah Keniscayaan

Transformasi digital menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Bontang. Di tengah perkembangan teknologi informasi, pelaku usaha mikro dituntut untuk mampu memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk secara lebih luas.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pelatihan digital marketing dan e-commerce telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk melalui inisiasi CSR perusahaan besar. Namun, diperlukan upaya berkelanjutan untuk memastikan adopsi teknologi ini bisa merata di seluruh pelaku UMKM.

Rachmad juga menekankan perlunya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem digital UMKM yang tangguh. “UMKM perlu dibekali bukan hanya pengetahuan produksi, tapi juga pemahaman digital agar mampu bersaing dalam ekonomi berbasis teknologi,” ujarnya.

Harapan ke Depan: UMKM Bontang Jadi Model Nasional

Dengan segala potensi yang dimiliki, sektor UMKM di Bontang diharapkan bisa menjadi model pengembangan UMKM nasional. Terutama dalam hal kolaborasi lintas sektor dan penguatan peran CSR industri dalam mendukung usaha rakyat.

Keberhasilan Bontang dalam membangun ekosistem UMKM berbasis kemitraan industri dan pendidikan tinggi dapat menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia, khususnya daerah industri yang memiliki potensi sinergi ekonomi serupa.

“UMKM Bontang punya potensi besar untuk menjadi role model nasional dalam pengembangan UMKM berbasis kolaborasi. Jika terus dijaga dan dikembangkan, Bontang bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis lokal,” tutup Rachmad Budi Suharto.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, UMKM Bontang siap melangkah lebih jauh, menjadi magnet investasi mikro yang tidak hanya menjanjikan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Terkini

Daftar Simulasi Kredit Mobil Ayla DP 5 Juta

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:07 WIB

10 Aplikasi Online Shop Luar Negeri Paling Praktis

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

Aplikasi Online Indomaret: Panduan Mendaftar dan Cara Belanja

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

15 Rekomendasi Asuransi Jiwa Terbaik 2025

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:04 WIB