JAKARTA - Influenza pada anak bukan sekadar flu biasa. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan terkadang C, dan gejalanya cenderung lebih berat dibandingkan batuk pilek biasa.
Kondisi tubuh yang menurun dapat membuat virus menyebar lebih luas hingga ke otak dan organ vital lainnya. Untuk itu, penanganan yang tepat sejak dini menjadi kunci agar anak lekas sembuh dan terhindar dari komplikasi serius.
1. Pastikan Anak Istirahat di Rumah
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan anak beristirahat di rumah, jauh dari aktivitas sekolah atau keramaian. “Yang pertama adalah istirahat di rumah, jangan disekolahin,” ujar dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, CEO & Founder Tentang Anak, dalam webinar Understanding Influenza and Common Colds: Keeping Family Healthy During the Year-End Season.
Istirahat minimal dua hari dapat mempercepat pemulihan tubuh karena daya tahan anak tidak semakin melemah akibat aktivitas berlebihan. Selain itu, anak yang tetap bersekolah saat sakit berisiko menularkan virus ke teman-temannya. Dr. Mesty menekankan, “Jangan sampai imunnya menurun, kelelahan, akhirnya virusnya jadi lebih menyebar lagi, dan infeksinya jadi jauh lebih berat.”
2. Berikan Obat Sesuai Anjuran Dokter
Selain istirahat, pemberian obat yang sesuai juga penting. Orangtua dapat memberikan paracetamol atau ibuprofen, mengikuti arahan dokter atau petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Untuk membantu gejala batuk dan hidung tersumbat, dr. Mesty menyarankan penggunaan krim berbahan menthol dan eucalyptus. “Rekomendasi AAFP (American Academy of Family Physicians) adalah penggunaan krim berbahan menthol dan eucalyptus yang terbukti memang membantu napas lebih lega, dan frekuensi batuknya berkurang,” jelasnya.
Pemberian obat yang tepat dapat mengurangi ketidaknyamanan anak, sehingga mereka bisa lebih mudah beristirahat dan daya tahan tubuh pun kembali optimal.
3. Segera Konsultasikan ke Dokter Bila Gejala Meningkat
Jika gejala influenza tidak kunjung membaik atau justru semakin parah, orangtua harus segera berkonsultasi dengan dokter. Dr. Mesty menegaskan, “Sebenarnya mau virus influenza atau apa pun, kalau istirahatnya cukup, tidurnya cukup, dan makan yang baik, seharusnya bisa sembuh sendiri.”
Konsultasi menjadi penting untuk mencegah komplikasi yang bisa membahayakan kesehatan anak, terutama pada kelompok anak-anak yang memiliki risiko lebih tinggi atau sistem imun yang belum optimal.
Menangani influenza pada anak memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat sejak dini. Istirahat yang cukup, pemberian obat sesuai anjuran, serta konsultasi dokter saat gejala memburuk menjadi tiga langkah kunci agar anak pulih lebih cepat. Dengan langkah-langkah ini, orangtua tidak hanya membantu anak sembuh, tetapi juga mengurangi risiko penyebaran virus di lingkungan sekitar.
Mengikuti panduan sederhana ini dapat memastikan influenza pada anak ditangani dengan aman dan efektif, sehingga anak tetap sehat, aktif, dan dapat kembali beraktivitas normal dengan cepat.