JAKARTA - Peran Indonesia kembali mendapat sorotan positif di panggung internasional, kali ini dalam bidang pendidikan.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang berlangsung di Kuala Lumpur, sistem pendidikan Indonesia diangkat sebagai model inovatif yang mampu menjawab tantangan kesenjangan kualitas dan akses di era digital.
Di tengah disrupsi kecerdasan buatan (AI), otomasi, dan perubahan demografis yang melanda kawasan, para pemimpin ASEAN sepakat bahwa pengembangan modal manusia menjadi kunci menjaga daya saing regional. Indonesia menjadi contoh konkret bagaimana transformasi pendidikan dapat diimplementasikan secara strategis dan berkelanjutan.
Pendidikan Jadi Fokus Strategis di Forum Regional
Dalam forum bergengsi tersebut, isu pendidikan dan lapangan kerja menjadi perhatian utama para pemimpin kawasan. Mereka menilai bahwa inovasi di bidang pendidikan harus berjalan seiring dengan kesiapan tenaga kerja di masa depan.
Menariknya, SIS dan Inspirasi Group menjadi satu-satunya lembaga pendidikan non-pemerintah yang mendapat undangan untuk menyampaikan pandangan di hadapan para kepala negara, CEO bank global, hingga pengelola dana investasi besar.
Kehadiran sektor pendidikan non-pemerintah menunjukkan bahwa peran swasta kini tidak bisa dipisahkan dari strategi pembangunan manusia di kawasan Asia Tenggara.
Model Pendidikan Indonesia Dilirik Negara ASEAN
Founder & Chairman SIS dan Inspirasi Group, Jaspal Sidhu, dalam pemaparannya menyebut bahwa Indonesia telah menjadi laboratorium sukses bagi penerapan model pendidikan inovatif yang mampu menjembatani kesenjangan antara kualitas dan akses pendidikan.
Menurut Jaspal, kekuatan sistem pendidikan Indonesia terletak pada kemampuannya mengintegrasikan teknologi dengan budaya mutu dan kolaborasi antarguru.
“Kami membangun ekosistem sekolah yang terhubung, di mana guru dapat saling berbagi praktik terbaik setiap hari. Standar mutu dijaga bukan hanya lewat sistem, tapi juga nilai dan budaya bersama,” ujar Jaspal.
Ia menilai bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh fasilitas, tetapi juga oleh pendekatan terhadap pengembangan sumber daya manusia, terutama para pendidik.
Kunci Sukses: Peningkatan Kapasitas Guru Berbasis Sikap
Dalam forum tersebut, Jaspal menekankan pentingnya pendekatan pengembangan guru berbasis sikap (attitude-first). Ia menilai, di banyak negara berkembang, masalah utama pendidikan bukan terletak pada kemampuan guru, melainkan pada keterbatasan akses terhadap praktik terbaik yang digunakan di tingkat global.
“Guru di Palembang, Sidoarjo, atau Kediri memiliki dedikasi luar biasa. Dengan pelatihan dan dukungan yang tepat, mereka bisa melampaui ekspektasi dan memberi dampak nyata,” jelasnya.
Pernyataan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai delegasi ASEAN, termasuk perwakilan dari Thailand, Myanmar, dan India. Mereka melihat bahwa pendekatan yang diterapkan di Indonesia dapat diadaptasi di negara lain yang menghadapi tantangan serupa dalam pemerataan kualitas pendidikan.
Model pelatihan guru berbasis sikap dan kolaborasi tersebut dinilai efektif dalam membangun budaya pembelajaran yang konsisten, di mana pendidik dapat terus berinovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
Indonesia Jadi Inspirasi Penerapan Pendidikan Merata
Keberhasilan Indonesia menjadi sorotan karena mampu membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tidak harus berpusat di kota besar. Melalui pendekatan teknologi dan budaya mutu yang kuat, kualitas pembelajaran dapat menjangkau wilayah yang lebih luas.
“Indonesia kini menjadi contoh bahwa pendidikan berkualitas tinggi bisa dihadirkan di berbagai daerah, bukan hanya di kota besar. Kami bangga bisa membawa kisah sukses ini ke panggung ASEAN,” ungkap Jaspal.
Keberhasilan ini mencerminkan transformasi pendidikan yang menempatkan guru sebagai pilar utama, dengan dukungan teknologi dan tata kelola sekolah yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Selain memperluas akses, pendekatan ini juga memperkuat nilai-nilai lokal agar tetap relevan dengan kebutuhan global.
Sinergi Regional dalam Pengembangan Pendidikan ASEAN
Dalam diskusi yang berlangsung di KTT ASEAN 2025, para pemimpin kawasan menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam membangun sistem pendidikan yang tangguh dan inklusif.
Indonesia, dengan pengalaman dan capaian yang telah terbukti, dipandang mampu menjadi mitra strategis bagi negara-negara tetangga dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi dan pelatihan guru yang lebih progresif.
Model pendidikan yang diterapkan oleh SIS dan Inspirasi Group dianggap selaras dengan arah kebijakan ASEAN untuk mendorong pemerataan kualitas pendidikan di seluruh kawasan, terutama dalam menghadapi tantangan era digital.
Rencana Ekspansi dan Komitmen Jangka Panjang
Ke depan, SIS dan Inspirasi Schools berkomitmen memperluas jangkauan pendidikan inovatif di Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Strategi yang diusung menggabungkan ketelitian akademik khas Singapura, inovasi pendidikan Indonesia, serta keyakinan kuat bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses ke pendidikan kelas dunia.
Melalui ekspansi ini, diharapkan lahir lebih banyak generasi muda ASEAN yang siap bersaing secara global tanpa kehilangan akar budaya dan nilai-nilai kemanusiaan.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi aktif terhadap visi ASEAN 2045: komunitas yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global.
Transformasi Pendidikan Indonesia Jadi Teladan Regional
Dengan reputasi yang terus menguat, Indonesia kini diakui sebagai salah satu negara dengan pendekatan pendidikan paling adaptif di Asia Tenggara. Keberhasilan memadukan nilai-nilai lokal, teknologi, dan budaya kolaboratif membuat sistem pendidikan Indonesia menjadi referensi bagi banyak negara berkembang.
Apa yang dibawa SIS dan Inspirasi Group ke forum ASEAN bukan sekadar kisah sukses lembaga pendidikan, tetapi juga simbol kemajuan bangsa yang menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan manusia.
Dari Palembang hingga Kediri, dari ruang kelas hingga forum internasional, Indonesia telah membuktikan bahwa pendidikan inovatif bukan hanya wacana, melainkan gerakan nyata yang memberi dampak luas bagi masa depan kawasan.