JAKARTA - Harga emas batangan Antam kembali mencatat penguatan beruntun. Berdasarkan data terbaru dari laman resmi Logam Mulia, harga emas hari ini naik Rp10.000 menjadi Rp2.174.000 per gram. Kenaikan tersebut menandai tren positif selama tiga hari berturut-turut, sekaligus memperkuat posisi emas sebagai instrumen investasi yang stabil di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Selain harga jual, harga buyback emas juga mengalami penyesuaian. Antam menetapkan harga buyback di level Rp2.021.000 per gram. Perubahan ini membuat investor memiliki peluang keuntungan tambahan, terutama bagi mereka yang sudah lama menyimpan emas.
Buyback dan Ketentuan Pajak Penjualan
Tidak hanya soal kenaikan harga, aturan mengenai penjualan kembali emas juga tetap berlaku. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi buyback emas ke PT Antam Tbk yang bernilai lebih dari Rp10 juta akan dikenakan pajak.
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 diterapkan sebesar 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP. Pemotongan ini dilakukan langsung dari total nilai buyback. Aturan tersebut bertujuan menciptakan kepatuhan fiskal sekaligus menertibkan aktivitas perdagangan emas di masyarakat.
Harga Pecahan Emas Batangan Antam
Selain harga per gram, harga pecahan emas batangan juga ikut diperbarui. Perubahan harga ini penting diperhatikan oleh investor ritel yang biasanya membeli emas dalam ukuran kecil hingga menengah. Emas Antam tersedia dalam berbagai pecahan, mulai dari 0,5 gram, 1 gram, 5 gram, 10 gram, hingga ukuran besar seperti 100 gram dan 1.000 gram.
Kenaikan harga pada setiap pecahan menunjukkan bahwa tren penguatan emas tidak hanya berlaku untuk ukuran tertentu, tetapi merata di seluruh seri. Hal ini menjadikan emas batangan Antam tetap menjadi instrumen investasi favorit, baik untuk simpanan jangka pendek maupun jangka panjang.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas Antam tidak lepas dari kondisi global yang memengaruhi pasar logam mulia. Ketidakpastian ekonomi dunia, fluktuasi nilai tukar, hingga harga emas internasional menjadi faktor penentu. Dalam situasi seperti ini, emas kerap dipandang sebagai aset lindung nilai atau safe haven.
Selain faktor global, permintaan domestik juga turut mendorong kenaikan harga. Banyak masyarakat yang menjadikan emas sebagai sarana tabungan sekaligus perlindungan nilai kekayaan. Dengan harga yang terus naik, emas dipandang mampu memberikan keuntungan jangka panjang meski tetap harus memperhitungkan risiko pergerakan harga.
Minat Masyarakat Terhadap Investasi Emas
Di tengah tren kenaikan ini, minat masyarakat terhadap investasi emas diprediksi semakin kuat. Generasi muda kini juga semakin melirik emas batangan sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Kemudahan akses pembelian emas melalui platform digital turut mendukung tren ini.
Selain itu, emas dianggap lebih likuid dibandingkan instrumen investasi lain. Proses jual beli yang relatif mudah dan adanya kepastian harga buyback menjadikan emas Antam pilihan menarik. Hal ini membuat pergerakan harga emas menjadi perhatian penting bagi investor ritel maupun kalangan menengah ke atas.
Prospek Harga Emas ke Depan
Dengan kenaikan harga yang beruntun, prospek emas dalam waktu dekat dinilai tetap positif. Meski pergerakan harga logam mulia cenderung dipengaruhi kondisi global, tren kenaikan Antam memberikan sinyal optimisme. Investor disarankan tetap memperhatikan perkembangan pasar internasional, termasuk kebijakan moneter global, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap harga emas di dalam negeri.
Secara jangka panjang, emas diprediksi akan terus menjadi instrumen investasi yang aman. Apalagi, ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar yang masih terjadi membuat kebutuhan akan aset lindung nilai semakin besar. Dengan posisi harga saat ini, emas Antam masih dianggap menarik untuk dimasukkan dalam strategi investasi masyarakat.
