JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi terkait pembentukan klaster logistik dalam penanggulangan bencana. Sosialisasi ini diadakan pada Kamis, 8 Mei 2025, dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen logistik saat menghadapi bencana. BPBD KLU bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dan instansi terkait dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, mengingat peran vital logistik dalam penanggulangan bencana.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat sistem penanganan bencana di Kabupaten Lombok Utara, yang seringkali terdampak oleh berbagai bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir. Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD KLU, H. M. Zaldy Rahadian, ST., MT., menegaskan betapa pentingnya pembentukan klaster logistik dalam manajemen penanggulangan bencana.
Klaster Logistik: Kunci Keberhasilan Penanggulangan Bencana
Zaldy Rahadian menegaskan bahwa dalam setiap proses penanggulangan bencana, logistik memegang peranan yang sangat penting. Menurutnya, sekitar 80 persen dari keberhasilan proses penanggulangan bencana tergantung pada penanganan logistik yang efektif dan efisien. Hal ini mencakup distribusi bantuan, pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, serta pengelolaan sumber daya yang ada.
“Dalam aktivitas penanggulangan bencana, tidak lepas dari logistik. Jadi kegiatan sosialisasi seperti ini sangat penting untuk dilaksanakan dan ditindaklanjuti,” ujar Zaldy. Pernyataan tersebut menekankan bahwa setiap elemen dalam sistem logistik harus berjalan dengan baik agar penanganan bencana dapat terlaksana dengan efektif dan tepat waktu.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam penanggulangan bencana adalah memastikan bahwa kebutuhan korban, seperti makanan, pakaian, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya, dapat dipenuhi dengan cepat dan tepat sasaran. Untuk itu, klaster logistik yang dibentuk diharapkan dapat menjamin ketersediaan dan distribusi barang-barang bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak bencana dengan lebih terorganisir.
Mengoptimalkan Kolaborasi Antar Lintas Sektor
Pembentukan klaster logistik ini tidak hanya melibatkan BPBD, tetapi juga melibatkan banyak pihak, termasuk NGO, masyarakat, dan OPD teknis dari berbagai sektor. Kolaborasi lintas sektor ini sangat penting mengingat bencana sering kali mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Zaldy menambahkan bahwa keberhasilan penanggulangan bencana tidak dapat terlepas dari peran aktif semua pihak terkait. “Kolaborasi antara pemerintah daerah, NGO, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan dan sumber daya yang ada dapat dikelola dengan baik. Tanpa adanya kerjasama yang solid, maka penanggulangan bencana akan terhambat,” tuturnya.
Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pengelolaan logistik, tetapi juga mencakup pengumpulan informasi yang tepat mengenai lokasi dan jumlah korban, serta kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Dengan demikian, pengambilan keputusan dalam penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan lebih akurat dan cepat.
Manajemen Logistik yang Terstruktur
Zaldy Rahadian juga menekankan bahwa salah satu fokus utama dalam pembentukan klaster logistik adalah memastikan bahwa manajemen logistik dapat berjalan dengan terstruktur dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini penting untuk menghindari adanya kekurangan atau tumpang tindih dalam penyaluran bantuan.
“Manajemen logistik harus dikelola dan dipastikan agar berjalan dengan baik. Perannya akan mempengaruhi pelayanan kepada korban terdampak bencana. Jika sistemnya berjalan dengan baik, maka keluhan korban bencana dapat diminimalisir,” jelas Zaldy.
Dalam prakteknya, manajemen logistik mencakup beberapa tahap, mulai dari pengumpulan, penyimpanan, hingga distribusi bantuan. Proses ini memerlukan koordinasi yang intensif antara berbagai pihak yang terlibat agar bantuan sampai tepat waktu dan tepat sasaran. Zaldy berharap bahwa dengan adanya klaster logistik ini, setiap tahapan dalam manajemen logistik dapat dilakukan dengan lebih terorganisir.
Pentingnya Infrastruktur Logistik yang Mendukung
Selain pembentukan klaster logistik, Zaldy juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang mendukung distribusi logistik selama masa tanggap darurat bencana. Infrastruktur yang baik, seperti jalur transportasi yang tidak terhambat, gudang penyimpanan yang memadai, dan fasilitas pendukung lainnya, akan sangat mempengaruhi kecepatan dan kelancaran distribusi bantuan.
Dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka proses distribusi logistik dapat dilakukan dengan lebih efektif. Selain itu, kesiapan logistik juga melibatkan kesiapan sumber daya manusia yang terlatih dalam mengelola distribusi barang bantuan. Oleh karena itu, pelatihan bagi petugas dan relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana juga menjadi bagian penting dari strategi ini.
Menanggapi Tantangan Bencana di Lombok Utara
Kabupaten Lombok Utara, yang terletak di Nusa Tenggara Barat, memiliki kerentanannya terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Bencana alam yang terjadi di wilayah ini sering kali mengakibatkan kerusakan besar pada infrastruktur dan menghancurkan tempat tinggal warga. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh BPBD KLU untuk memperkuat sistem logistik dalam penanggulangan bencana sangat penting.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lombok Utara telah mengalami beberapa bencana besar, termasuk gempa bumi besar yang menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan ratusan orang pada tahun 2018. Bencana tersebut memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi bencana dan bagaimana logistik memainkan peran kunci dalam meminimalisir dampak bencana.
Dengan adanya klaster logistik ini, BPBD KLU berharap dapat meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Pembentukan klaster logistik juga diharapkan dapat mempercepat respon dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Kolaborasi dan Persiapan yang Matang
Pembentukan klaster logistik oleh BPBD KLU merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di Kabupaten Lombok Utara. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk NGO, masyarakat, dan OPD teknis, diharapkan sistem manajemen logistik dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Keberhasilan penanggulangan bencana sangat bergantung pada sistem logistik yang terorganisir, yang tidak hanya menjamin kelancaran distribusi bantuan, tetapi juga memastikan bahwa korban bencana mendapatkan pelayanan yang optimal.