Olahraga

608 Siswa Meriahkan Pekan Olahraga Tradisional Jakarta Barat, Upaya Lestarikan Budaya Sekaligus Bentuk Pembinaan Generasi Muda

608 Siswa Meriahkan Pekan Olahraga Tradisional Jakarta Barat, Upaya Lestarikan Budaya Sekaligus Bentuk Pembinaan Generasi Muda

JAKARTA - Sebanyak 608 siswa dari berbagai sekolah di wilayah Jakarta Barat ikut ambil bagian dalam ajang Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Kota Jakarta Barat yang digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Cendrawasih, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng. Kegiatan ini menjadi sorotan karena mengangkat kembali semangat pelestarian budaya bangsa melalui olahraga tradisional yang kini semakin jarang dimainkan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Suku Dinas Pemuda dan Olahraga (Sudinpora) Jakarta Barat, sebagai bagian dari upaya pembinaan sekaligus pelestarian budaya Indonesia kepada generasi muda.

Pemerintah Kota Jakarta Barat Apresiasi Kegiatan Olahraga Tradisional

Dalam sambutannya, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Barat, Amien Haji, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Jakarta Barat sangat mengapresiasi penyelenggaraan pekan olahraga tradisional ini. Ia menilai kegiatan tersebut sangat penting untuk mempertahankan warisan budaya lokal sekaligus menanamkan nilai-nilai positif di kalangan pelajar.

“Ini salah satu kegiatan yang harus kita pertahankan. Sebab, selain melestarikan budaya, olahraga tradisional ini juga bermanfaat bagi kesehatan dan meningkatkan nilai kebersamaan serta sportifitas para peserta didik,” ujar Amien Haji saat dikonfirmasi di lokasi acara pada Rabu (7/5/2025).

Olahraga Tradisional Sebagai Solusi Hadapi Tantangan Sosial Pelajar

Lebih lanjut, Amien menyoroti pentingnya peran olahraga tradisional sebagai alternatif kegiatan positif bagi siswa di tengah meningkatnya tantangan sosial, seperti penggunaan gawai berlebihan dan fenomena tawuran pelajar. Menurutnya, keterlibatan siswa dalam kegiatan semacam ini dapat memberikan dampak signifikan dalam membentuk karakter dan kebiasaan sehat.

“Pekan olahraga tradisional diharapkan dapat mengurangi bahkan mengatasi permasalahan aktivitas yang berdampak negatif seperti, tawuran dan bermain gadget,” tegas Amien.

Ia juga menyampaikan bahwa pada ajang serupa tahun sebelumnya, Jakarta Barat berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih juara dua tingkat Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, ia memotivasi para peserta untuk berjuang maksimal dan meningkatkan prestasi di tahun ini.

“Tahun kemarin, kita juara dua tingkat Provinsi DKI Jakarta. Tahun ini saya minta kepada adik-adik untuk memaksimalkan kemampuannya, agar nantinya pada even serupa tingkat Provinsi tahun ini berhasil meraih juara umum,” katanya menambahkan.

Sudinpora Jakbar Dorong Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Tradisional

Sementara itu, di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Barat, Eko Pujihariyanto, menjelaskan bahwa penyelenggaraan pekan olahraga tradisional merupakan bagian dari program pembinaan dan pengembangan olahraga tradisional. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kembali permainan-permainan tradisional kepada siswa yang mungkin belum pernah merasakannya secara langsung.

“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan serta menggiatkan olahraga tradisional di wilayah Jakarta Barat,” jelas Eko.

Eko menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya berharap dapat menggali potensi siswa di bidang olahraga tradisional yang bisa dikembangkan ke jenjang kompetisi yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam melestarikan budaya sekaligus menciptakan generasi yang sehat dan aktif.

Ragam Permainan Tradisional yang Dipertandingkan

Pada Pekan Olahraga Tradisional Jakarta Barat tahun ini, sejumlah cabang permainan khas nusantara dipertandingkan, seperti egrang, engklek, bakiak, hadang, dan tarik tambang. Permainan-permainan ini tidak hanya menguji kekuatan fisik dan koordinasi tubuh, tetapi juga melatih kerja sama tim dan semangat sportivitas peserta.

Menurut panitia, setiap sekolah yang mengirimkan perwakilannya telah mengikuti proses seleksi internal terlebih dahulu. Seluruh peserta yang berjumlah lebih dari 600 orang ini akan memperebutkan posisi untuk mewakili Jakarta Barat di ajang serupa tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Komitmen Jakarta Barat Dalam Pembangunan Karakter Siswa

Kegiatan ini menjadi cermin nyata dari upaya pemerintah kota dalam membangun karakter siswa melalui jalur non-formal, yaitu olahraga. Di tengah gempuran budaya asing dan kemajuan teknologi, penting untuk terus mengembangkan kegiatan positif yang berakar pada identitas budaya bangsa.

Program ini juga menjadi ajang yang inklusif karena melibatkan sekolah dasar dan menengah dari berbagai latar belakang. Tidak hanya berkompetisi, siswa juga diajak memahami filosofi permainan tradisional yang sarat nilai-nilai moral dan kerja sama.

Antusiasme dan Partisipasi Masyarakat

Pekan olahraga tradisional ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, guru, dan orang tua siswa. Banyak dari mereka yang hadir langsung ke GOR Cendrawasih untuk menyaksikan dan mendukung anak-anak mereka. Sejumlah sekolah bahkan menyiapkan yel-yel dan spanduk dukungan yang menambah semarak acara.

Guru pendamping dari salah satu SD di Kalideres, Sri Wahyuni, menyebut kegiatan ini sangat positif untuk siswa. “Anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka bisa belajar kerja sama, sportif, dan juga mengenal budaya permainan zaman dulu yang sekarang sudah jarang dimainkan,” ujarnya.

Harapan untuk Ajang Tingkat Provinsi

Menjelang kompetisi tingkat Provinsi DKI Jakarta, para peserta diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik. Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Sudinpora berkomitmen akan terus mendampingi proses pembinaan hingga ke tahap kompetisi berikutnya. Harapannya, Jakarta Barat mampu meraih prestasi yang lebih tinggi dan mengharumkan nama wilayah dalam ajang olahraga tradisional tingkat provinsi maupun nasional.

Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2025 menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya bangsa sekaligus pembinaan generasi muda melalui jalur olahraga. Dengan partisipasi lebih dari 600 siswa, kegiatan ini bukan hanya sarana kompetisi, tetapi juga menjadi ajang membentuk karakter, meningkatkan solidaritas, dan memperkuat identitas budaya di tengah era modernisasi.

Melalui dukungan kuat dari Pemkot Jakarta Barat, Sudinpora, serta keterlibatan aktif dari sekolah dan masyarakat, olahraga tradisional kini memiliki tempat yang terhormat sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pembangunan sosial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index