BPS Catat Pertanian dan Perdagangan Dominasi Penyerapan Tenaga Kerja Terbanyak

Kamis, 06 November 2025 | 10:54:33 WIB
BPS Catat Pertanian dan Perdagangan Dominasi Penyerapan Tenaga Kerja Terbanyak

JAKARTA - Pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia terus mengalami dinamika menarik sepanjang tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan menjadi tulang punggung penyerapan tenaga kerja di Tanah Air pada Agustus 2025. Data ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi perubahan pola ekonomi, ketiga sektor tersebut masih menjadi sumber utama kesempatan kerja bagi masyarakat.

Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, mengungkapkan hampir seluruh lapangan usaha mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hanya beberapa sektor yang mengalami penurunan, antara lain jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, serta real estate.

“Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan,” kata Edy.

Sektor Pertanian Masih Menjadi Tulang Punggung Tenaga Kerja

Berdasarkan data BPS, sektor pertanian menyerap 28,15 persen tenaga kerja pada Agustus 2025, menjadikannya sektor paling dominan. Kontribusi ini menunjukkan bahwa meski Indonesia terus berkembang dalam bidang industri dan jasa, sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian bagi sebagian besar masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.

Diikuti sektor perdagangan yang menyumbang 18,73 persen tenaga kerja. Bidang ini menjadi magnet lapangan kerja karena sifatnya yang luas, mulai dari perdagangan eceran, grosir, hingga distribusi barang. Sementara industri pengolahan menyerap 13,86 persen tenaga kerja, menandakan kontribusi sektor manufaktur terhadap kesempatan kerja masih signifikan.

Edy menambahkan, sepanjang Agustus 2024 hingga Agustus 2025, lapangan usaha pertanian mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja sebanyak 0,49 juta orang. Sektor akomodasi dan makan minum menyusul dengan penambahan 0,42 juta orang, serta industri pengolahan naik sebesar 0,30 juta orang. “Data ini memperlihatkan adanya tren positif pada penyerapan tenaga kerja, meski tidak merata di semua sektor,” jelas Edy.

Perkembangan Status Pekerja dan Tenaga Kerja Formal

Dari total 146,54 juta penduduk yang bekerja di Indonesia, sekitar 38,74 persen berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai. Jumlah ini meningkat sebesar 0,65 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan pergeseran tenaga kerja menuju pekerjaan formal. Di sisi lain, pekerja keluarga mengalami penurunan terbesar sekitar 0,30 juta orang, menandakan ada perubahan struktur pekerjaan tradisional ke arah formal.

Peningkatan proporsi pekerja formal turut mempengaruhi kualitas tenaga kerja nasional. Berdasarkan catatan BPS per Agustus 2025, sekitar 42,20 persen penduduk yang bekerja berada dalam kategori pekerja formal. Tren ini memberi sinyal positif bagi perekonomian, karena pekerja formal biasanya mendapatkan perlindungan sosial, hak pensiun, dan standar upah yang lebih jelas.

Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Masih Didominasi Sekolah Dasar

Dari segi pendidikan, BPS mencatat 13,06 persen penduduk yang bekerja memiliki pendidikan tinggi (diploma ke atas). Sementara mayoritas pekerja, yaitu 34,75 persen, memiliki pendidikan SD ke bawah. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan tenaga kerja berpendidikan tinggi, pekerja berpendidikan rendah masih mendominasi pasar kerja Indonesia.

Edy menjelaskan bahwa dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, persentase pekerja berpendidikan SD ke bawah menurun, sementara pekerja berpendidikan diploma ke atas meningkat. Tren ini menandakan adanya pergeseran menuju tenaga kerja yang lebih terampil dan berkompetensi, seiring kebutuhan industri modern dan digitalisasi ekonomi.

Implikasi Data BPS untuk Kebijakan Tenaga Kerja

Data BPS ini menjadi acuan penting bagi pemerintah dan pengambil kebijakan untuk merancang strategi pembangunan sumber daya manusia. Peningkatan tenaga kerja di sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan menunjukkan sektor-sektor ini perlu terus didukung dengan pelatihan, teknologi, dan investasi agar dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas pekerjaan.

Selain itu, pergeseran menuju pekerjaan formal memberi peluang bagi pemerintah untuk memperluas jaminan sosial, perlindungan kesehatan, dan akses pelatihan bagi pekerja. Dukungan ini menjadi kunci dalam menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, adaptif, dan siap menghadapi perubahan ekonomi global.

Sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan tetap menjadi tulang punggung penyerapan tenaga kerja di Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat. 

Tren peningkatan pekerja formal dan pergeseran tenaga kerja berpendidikan tinggi menjadi indikator positif bagi pembangunan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia. Data ini sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah untuk merancang kebijakan strategis yang mendorong pertumbuhan sektor produktif, meningkatkan kualitas pekerjaan, serta memperluas akses bagi pekerja di berbagai lapisan masyarakat.

Terkini

Cara Download Rekening Koran BCA lewat myBCA dan KlikBCA

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:08 WIB

20 Ide Wirausaha Makanan yang Menjanjikan 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:07 WIB

Cara Daftar Maxim Bike Online, Simak Juga Persyaratannya

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:06 WIB

17 Situs dan Aplikasi Gratis Nonton Film dan Legal 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:55:54 WIB