JAKARTA - Pergerakan Bursa Efek Indonesia diprediksi masih diwarnai volatilitas pada Rabu, 5 November 2025.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi, meski beberapa saham unggulan menarik minat investor asing. Kondisi ini menuntut strategi cermat bagi pelaku pasar agar tetap optimal dalam mengambil keputusan investasi.
Prediksi IHSG Hari Ini
Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG melemah 0,4% pada perdagangan Selasa, 14 November 2025, tetapi masih diiringi aksi beli investor asing sebesar Rp 308 miliar. Saham yang paling diminati antara lain:
- Baca Juga Cara dan Syarat Kredit Laptop di Erafone
TLKM
BBCA
BBNI
BMRI
UNTR
Head of Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menuturkan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan koreksi hari ini dengan level support di 8.180-8.200 dan resistance di 8.280-8.350.
Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG masih berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga ada peluang penguatan ke area 8.332-8.354. Ia menetapkan support IHSG di 8.144-8.042 dan resistance 8.309-8.365.
Penutupan IHSG dan Sentimen Pasar
Pada Selasa, IHSG ditutup di level 8.241,91, turun 0,40%, sedangkan indeks LQ45 melemah 0,25% ke posisi 841,83. Sebagian besar saham acuan bergerak merah.
Menurut Senior Investment Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, sentimen negatif datang dari kebijakan The Fed terkait kemungkinan penundaan pemangkasan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi. Fed memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 29 Oktober 2025 menjadi 3,75-4%, namun belum ada kepastian pemangkasan lanjutan. Pertemuan FOMC berikutnya dijadwalkan 9-10 Desember 2025.
Sentimen mancanegara lainnya berasal dari potensi government shutdown Amerika Serikat yang bisa menjadi yang terlama sepanjang sejarah. Dari sisi domestik, minimnya katalis positif dari data makroekonomi turut menekan IHSG. Ditambah eskalasi geopolitik global, pelaku pasar memilih bersikap lebih hati-hati.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Bagi investor yang ingin mengambil peluang di tengah koreksi IHSG, BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham berikut:
Trading Idea Hari Ini:
BUMI (PT Bumi Resources Tbk)
Buy on Weakness: 139-140
Cutloss: <136
Target: 143-146
BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk)
Buy on Weakness: 910-925
Cutloss: <900
Target: 950-975
SGER (PT Sumber Global Energy Tbk)
Spec Buy: 520-535
Cutloss: <520
Target: 550-565
CMRY (PT Cemerlang Energi Tbk)
Spec Buy: 5.500
Cutloss: <5.425
Target: 5.600-5.800
BREN (PT Barito Renewables Energy Tbk)
Spec Buy: 9.125
Cutloss: <9.025
Target: 9.350-9.525
ASII (PT Astra International Tbk)
Spec Buy: 6.250-6.300
Cutloss: <6.175
Target: 6.425-6.600
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan investor. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham.
Analisis Sektor Saham
Dari 11 sektor saham utama, pergerakan IHSG terlihat variatif:
Sektor industri: naik 3,62%, pencapaian tertinggi
Sektor properti: turun 2,62%, koreksi terbesar
Sektor basic: turun 2,22%
Sektor teknologi: turun 1,15%
Sektor energi: turun 0,21%
Sektor consumer nonsiklikal: turun 0,38%
Sektor consumer siklikal: turun 0,43%
Sektor kesehatan: turun 0,38%
Sektor keuangan: turun 0,37%
Sektor infrastruktur: turun 0,27%
Sektor transportasi: turun 0,45%
Hal ini menunjukkan bahwa meski ada beberapa sektor yang menguat, tekanan dari sektor properti dan basic materials membatasi penguatan IHSG secara keseluruhan.
Data Perdagangan Terbaru
Level tertinggi IHSG Selasa: 8.317,07
Level terendah IHSG Selasa: 8.225,91
Saham melemah: 439
Saham menguat: 207
Saham stagnan: 165
Frekuensi perdagangan: 2.344.681 kali
Volume perdagangan: 28,6 miliar saham
Nilai transaksi: Rp19,5 triliun
Posisi USD/IDR: 16.692
Strategi Investor
IHSG berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Rabu, 5 November 2025dengan support di 8.180-8.200 dan resistance 8.280-8.350. Namun, beberapa saham unggulan tetap menarik minat investor asing.
Investor disarankan untuk:
Mengikuti level support dan resistance IHSG
Memantau sentimen global seperti kebijakan The Fed dan dinamika geopolitik
Memperhatikan rekomendasi saham dengan strategi buy on weakness atau spec buy
Memastikan manajemen risiko melalui penentuan cutloss yang jelas
Dengan strategi yang tepat, pelaku pasar bisa memanfaatkan peluang di tengah volatilitas dan mengoptimalkan potensi keuntungan.