JAKARTA - Harga kebutuhan pokok di Jawa Timur pada Selasa, 4 November 2025, menunjukkan tren stabil.
Meskipun ada beberapa perubahan harga, kenaikannya tidak signifikan, sehingga konsumen masih bisa merencanakan pengeluaran dengan relatif mudah. Contohnya, cabai merah besar mengalami kenaikan tipis Rp840,00 per kilogram, sementara cabai keriting naik Rp515,00 per kilogram. Perubahan minor ini menandakan pasokan sembako di pasaran masih cukup terjaga.
Selain itu, harga rata-rata beras medium hari ini berada di angka Rp12.878,00 per kilogram. Dari kota ke kota, terdapat perbedaan harga yang cukup terlihat; Kota Madiun mencatat harga tertinggi yakni Rp13.833,00 per kilogram, sedangkan Lumajang mencatat harga terendah Rp11.900,00 per kilogram. Perbedaan ini biasanya dipengaruhi oleh distribusi logistik, tingkat permintaan lokal, dan kondisi produksi pertanian masing-masing daerah.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga
Beberapa faktor memengaruhi naik turunnya harga sembako di Jawa Timur. Cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama, karena dapat mempengaruhi produksi pangan dan menyebabkan gagal panen. Selain itu, fluktuasi harga bahan bakar juga berdampak langsung pada biaya distribusi sehingga memengaruhi harga di tingkat konsumen.
Kebijakan pemerintah juga menjadi salah satu faktor penting. Subsidi, regulasi harga, atau intervensi pasar bisa menstabilkan harga di beberapa daerah sekaligus menimbulkan perbedaan harga antarwilayah. Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap faktor-faktor ini penting bagi pedagang maupun konsumen untuk menyesuaikan strategi pembelian dan penjualan.
Pentingnya Memantau Harga Sembako Setiap Hari
Bagi konsumen, update harian harga sembako sangat krusial. Dengan informasi yang akurat, mereka dapat memperkirakan pengeluaran dan menyesuaikan pembelian sesuai anggaran. Harga sembako yang bisa berubah sewaktu-waktu menuntut konsumen lebih teliti dan fleksibel.
Selain itu, pedagang juga mendapat manfaat dari pemantauan harga harian. Dengan data terkini, mereka dapat mengatur stok, menyesuaikan harga jual, dan mencegah kerugian akibat perubahan harga mendadak. Bagi pemerintah dan lembaga terkait, informasi ini penting untuk evaluasi pasar dan perencanaan kebijakan pangan.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur
Berikut update harga sembako di Jawa Timur yang dirangkum dari laman Siskaperbapo Jatim per pukul 11.26 WIB:
Beras premium: Rp15.007,00 per kg
Beras medium: Rp12.878,00 per kg
Gula kristal putih: Rp16.357,00 per kg
Minyak goreng curah: Rp18.681,00 per liter
Minyak goreng kemasan premium: Rp20.122,00 per liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp17.436,00 per liter
Minyakita: Rp16.608,00 per liter
Daging sapi paha belakang: Rp119.501,00 per kg
Daging ayam ras: Rp34.700,00 per kg
Daging ayam kampung: Rp68.272,00 per kg
Telur ayam ras: Rp28.235,00 per kg
Telur ayam kampung: Rp46.381,00 per kg
Cabai merah keriting: Rp46.631,00 per kg
Cabai merah besar: Rp48.143,00 per kg
Cabai rawit merah: Rp22.133,00 per kg
Bawang merah: Rp37.268,00 per kg
Bawang putih: Rp30.061,00 per kg
Ikan teri: Rp76.654,00 per kg
Tomat: Rp7.052,00 per kg
Dengan data ini, masyarakat dapat menyesuaikan pembelian kebutuhan pokok sesuai kebutuhan dan lokasi masing-masing. Bagi wilayah dengan harga lebih tinggi, konsumen bisa mencari alternatif pasar atau membeli dalam jumlah yang lebih sedikit untuk menekan biaya.
Secara umum, harga sembako di Jawa Timur tetap stabil dengan fluktuasi minor pada beberapa komoditas seperti cabai dan bawang. Meskipun begitu, konsumen tetap disarankan untuk memantau harga setiap hari agar dapat mengantisipasi kenaikan yang tiba-tiba dan mengatur pengeluaran rumah tangga secara lebih efisien.
Selain itu, pedagang juga perlu memanfaatkan informasi harga terbaru untuk mengatur stok, melakukan penawaran yang kompetitif, dan menghindari kerugian akibat perubahan harga mendadak. Kesadaran bersama dari konsumen dan pedagang akan menjaga pasar tetap sehat dan stabil.
Pemantauan harga sembako secara rutin bukan hanya bermanfaat untuk perencanaan keuangan, tetapi juga membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan pangan dan memprediksi potensi kelangkaan. Dengan informasi yang lengkap dan akurat, seluruh pihak dapat bekerja sama untuk menjaga keseimbangan pasar dan ketersediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat Jawa Timur.