JAKARTA - Erau tidak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga lomba olahraga tradisional. Kegiatan ini mengedepankan nuansa tradisi lokal Kutai Kartanegara.
Asisten III Setkab Kukar, Dafip Haryanto, menyampaikan perlombaan olahraga tradisional sebagai cara melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya.
Jenis Olahraga Tradisional yang Dilombakan
Beberapa cabang yang dipertandingkan antara lain belogo, begasing, ketapel atau terpelan, dan sumpit. Cabang ini jarang ditemui di masyarakat modern saat ini.
Kegiatan ini menghadirkan pengalaman langsung bagi peserta dan penonton untuk mengenal kembali tradisi olahraga khas Kalimantan Timur.
Nilai Budaya di Balik Lomba Olahraga
Olahraga tradisional bukan sekadar kompetisi, melainkan sarana pendidikan budaya bagi generasi muda.
Melalui lomba, masyarakat dapat memahami sejarah dan filosofi olahraga lokal, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi daerah.
Tantangan Melestarikan Olahraga Tradisional
Masyarakat modern lebih mengenal olahraga umum yang mudah diakses di berbagai tempat maupun media televisi.
Kondisi ini membuat olahraga tradisional menjadi kurang populer, sehingga memerlukan strategi khusus untuk kembali dikenal luas.
Strategi Pengembangan dan Promosi
Upaya dilakukan melalui lomba yang rutin, festival budaya, dan keterlibatan komunitas lokal. Pendekatan kreatif dibutuhkan agar olahraga tradisional relevan dengan generasi muda.
Selain itu, dokumentasi digital dan media sosial dapat menjadi sarana promosi untuk menarik minat penonton yang lebih luas.
Dengan perhatian pemerintah dan masyarakat, olahraga tradisional di Kukar berpotensi kembali populer dan lestari.
Erau diharapkan menjadi ajang tahunan yang menginspirasi pelestarian budaya melalui olahraga, sekaligus memperkuat identitas lokal masyarakat Kalimantan Timur.