JAKARTA - AC Milan membuka musim dengan cara yang mengejutkan. Menjamu tim promosi Cremonese di San Siro, Rossoneri justru takluk 0-1. Kekalahan itu sempat menimbulkan keraguan besar terhadap kesiapan Milan bersaing di papan atas Liga Italia musim ini. Namun, tim asuhan Massimiliano Allegri menunjukkan reaksi cepat untuk kembali ke jalur kemenangan.
Sejak kekalahan itu, Milan berhasil bangkit dan memperlihatkan performa jauh lebih konsisten. Mereka mampu mencatatkan tiga kemenangan beruntun tanpa sekalipun kebobolan, membuktikan bahwa lini belakang tim mulai menemukan ritme yang solid. Momentum inilah yang membuat peluang Milan merebut Scudetto kembali terbuka lebar.
Tiga Kemenangan Beruntun Tanpa Kebobolan
Kebangkitan Milan diawali dengan kemenangan 2-0 atas Lecce. Laga itu menjadi titik balik penting yang memulihkan kepercayaan diri pemain setelah hasil mengecewakan di pekan pertama. Tidak berhenti di situ, Milan kembali tampil meyakinkan dengan menundukkan Bologna 1-0.
Puncak penampilan apik terjadi saat mereka menekuk Udinese 3-0. Selain hasil sempurna, catatan clean sheet beruntun memperlihatkan kokohnya pertahanan tim. Catatan tiga kemenangan ini menegaskan bahwa Rossoneri telah menemukan keseimbangan antara kekuatan lini serang dan kedisiplinan bertahan.
Absennya Kompetisi Eropa Jadi Keuntungan
Tidak tampil di kompetisi Eropa musim ini justru membawa keuntungan tersendiri bagi Milan. Tanpa jadwal padat dan perjalanan jauh, Allegri dapat lebih fokus menjaga kebugaran pemain untuk persaingan di liga domestik. Kondisi ini membuat Milan berpeluang menjaga konsistensi sepanjang musim.
Dengan hanya satu fokus utama, yaitu Liga Italia, Milan dapat memanfaatkan keunggulan tersebut untuk mengatur strategi lebih matang. Situasi ini juga memberi ruang bagi pemain untuk beristirahat lebih optimal, sehingga risiko cedera dan kelelahan bisa ditekan.
Peran Sentral Luka Modric di Lini Tengah
Salah satu kunci kebangkitan Milan adalah peran Luka Modric. Gelandang berpengalaman itu tampil memimpin di lapangan, memberikan keseimbangan serta kreativitas dalam permainan. Kehadirannya menjadi pembeda, terutama saat tim membutuhkan kontrol penuh atas jalannya pertandingan.
Modric tidak hanya berkontribusi lewat umpan-umpan akurat, tetapi juga menghadirkan ketenangan saat tim berada dalam tekanan. Sosoknya menjadi panutan bagi pemain muda Milan, sekaligus penggerak utama permainan yang membuat Rossoneri tampil lebih solid.
Posisi di Klasemen Memberi Optimisme
Dengan koleksi sembilan poin dari empat laga, Milan kini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara. Catatan itu membuktikan bahwa Rossoneri tetap menjadi salah satu kandidat kuat juara. Kemenangan beruntun yang diraih setelah kekalahan perdana menjadi bukti mental tangguh tim.
Posisi Milan yang hanya terpaut tipis dari pemuncak klasemen semakin memperbesar motivasi skuad. Jika konsistensi ini mampu dipertahankan, peluang Milan untuk menyalip rival-rivalnya sangat terbuka lebar.
Ambisi Scudetto Kian Nyata
Massimiliano Allegri memahami bahwa jalan menuju gelar tidaklah mudah. Namun, dengan materi pemain yang lengkap dan fokus penuh di Liga Italia, peluang Milan semakin realistis. Kombinasi pengalaman pemain senior dan semangat generasi muda membuat skuad ini berbahaya bagi lawan.
Konsistensi menjadi kunci utama. Jika Milan bisa menjaga tren positif, terutama dengan pertahanan solid seperti dalam tiga laga terakhir, ambisi untuk mengangkat trofi Scudetto musim ini bukan lagi mimpi. Dukungan penuh dari para tifosi di San Siro juga akan menjadi energi tambahan dalam perjalanan panjang Rossoneri.