Bahaya Menahan Bersin: Risiko Cedera Serius bagi Tubuh

Rabu, 24 September 2025 | 11:12:20 WIB
Bahaya Menahan Bersin: Risiko Cedera Serius bagi Tubuh

JAKARTA - Bersin sering dianggap sekadar reaksi kecil yang mengganggu, apalagi saat berada di ruang publik atau pertemuan penting.

Banyak orang memilih menahannya agar tidak terlihat “tidak sopan”. Padahal, tindakan sederhana ini menyimpan risiko yang jauh lebih serius dari yang dibayangkan. Menahan bersin bisa menyebabkan tekanan udara terperangkap di tubuh, menimbulkan cedera serius mulai dari gendang telinga pecah hingga robekan pada saluran tenggorokan. Memahami mekanisme dan bahaya menahan bersin sangat penting agar refleks alami ini tetap berjalan aman.

Mengapa Bersin Terjadi?

Bersin merupakan refleks tubuh yang dirancang untuk melindungi sistem pernapasan dari iritasi. Berbagai pemicu bisa memicu bersin, seperti:

Debu atau serbuk halus

Asap atau polusi udara

Parfum dan wewangian kuat

Bulu hewan peliharaan

Alergi musiman

Saat iritasi terdeteksi, otak memberi sinyal untuk mengeluarkan udara dengan cepat melalui hidung dan mulut. Tujuannya adalah mengeluarkan partikel pengganggu sebelum menimbulkan masalah lebih serius.

Apa yang Terjadi Jika Bersin Ditahan?

Menahan bersin berarti menahan pelepasan tekanan udara yang seharusnya keluar dari tubuh. Akibatnya, tekanan ini tertahan dan dialihkan ke area lain, meningkatkan risiko cedera, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu:

Penderita sinus atau gangguan pernapasan

Individu dengan masalah jantung atau pembuluh darah

Orang dengan gangguan pada telinga tengah

Risiko Kesehatan Menahan Bersin

-Pecahnya gendang telinga
Saluran telinga, hidung, dan tenggorokan saling terhubung. Tekanan udara yang tidak dilepaskan bisa terdorong ke telinga, memecahkan gendang telinga. Gejala yang muncul meliputi rasa sakit hebat, infeksi, hingga gangguan pendengaran.

-Ketegangan otot dada
Udara yang terperangkap dapat menimbulkan tekanan di dada, membuat otot menjadi tegang. Bagi penderita masalah kardiovaskular, ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius.

-Pembuluh darah pecah
Tekanan mendadak akibat menahan bersin dapat membuat pembuluh darah kecil di wajah atau mata pecah. Kondisi ini dikenal sebagai subconjunctival hemorrhage, ditandai dengan munculnya bintik merah pada bagian putih mata.

-Kerusakan tenggorokan atau sinus
Dalam kasus ekstrem, menahan bersin bisa menyebabkan robekan pada jaringan tenggorokan atau sinus. Walau jarang, hal ini menunjukkan bahwa menahan refleks alami bukan hal sepele.

-Infeksi atau iritasi sinus meningkat
Bersin berfungsi untuk mengeluarkan kuman dan iritan dari saluran hidung. Saat ditahan, zat-zat ini justru terperangkap, meningkatkan risiko sinusitis dan hidung tersumbat.

Cara Aman Saat Bersin

Agar tetap sopan namun aman, ikuti langkah berikut:

-Gunakan tisu atau siku bagian dalam
Saat bersin, tutupi mulut dan hidung dengan tisu, lalu buang dan cuci tangan. Jika tisu tidak tersedia, arahkan bersin ke siku bagian dalam agar kuman tidak menyebar ke permukaan.

-Kenakan masker di tempat ramai
Masker membantu menahan droplet yang keluar saat bersin, terutama saat sedang flu atau batuk.

-Konsumsi antihistamin jika bersin akibat alergi
Sesuaikan dengan anjuran dokter agar gejala dapat dikendalikan.

-Tetap terhidrasi
Air yang cukup membantu menjaga kelembapan saluran hidung, mengurangi iritasi, dan menurunkan risiko bersin berlebihan.

Menahan bersin mungkin terlihat sepele, tetapi dampaknya bisa serius. Dari pecahnya gendang telinga hingga robekan tenggorokan, risiko ini menunjukkan bahwa refleks bersin merupakan mekanisme pertahanan penting bagi tubuh. Dengan mengeksekusi bersin secara aman—menggunakan tisu, masker, atau siku bagian dalam—kita tetap dapat menjaga sopan santun tanpa mengorbankan kesehat

Terkini