Tarif Token Listrik PLN Terbaru 22-28 September 2025

Selasa, 23 September 2025 | 12:44:58 WIB
Tarif Token Listrik PLN Terbaru 22-28 September 2025

JAKARTA - Periode 22–28 September 2025 menandai update terbaru tarif token listrik prabayar dari PT PLN (Persero).

Kebijakan ini berlaku untuk seluruh pelanggan prabayar di Indonesia, baik rumah tangga, bisnis, industri, maupun fasilitas pemerintah. PLN menyediakan nominal token yang beragam, mulai dari Rp20.000, Rp50.000, hingga Rp100.000, menyesuaikan kebutuhan daya dan kemampuan pembelian pelanggan.

Token yang dibeli kemudian dimasukkan ke meteran listrik prabayar dan otomatis dikonversi menjadi satuan kilowatt hour (kWh). Dengan begitu, konsumen dapat memonitor pemakaian energi sesuai kebutuhan harian atau mingguan.

Rincian Tarif Listrik PLN Per Golongan

Rumah Tangga (R):

R-1/TR 900 VA-RTM: Rp1.352/kWh

R-1/TR 1.300 & 2.200 VA: Rp1.444,70/kWh

R-2/TR 3.500–5.500 VA: Rp1.699,53/kWh

R-3/TR >6.600 VA: Rp1.699,53/kWh

Bisnis (B):

B-2/TR 6.600 VA–200 kVA: Rp1.444,70/kWh

B-3/TM, TT >200 kVA: Rp1.114,74/kWh

Industri (I):

I-3/TM >200 kVA: Rp1.114,74/kWh

I-4/TT >30.000 kVA: Rp996,74/kWh

Fasilitas Pemerintah & PJU: Hingga Rp1.699,53/kWh

Subsidi Rumah Tangga:

450 VA: Rp415/kWh

900 VA: Rp605/kWh

Dengan tarif terbaru ini, pelanggan rumah tangga prabayar nonsubsidi dengan daya 900 VA di Jakarta dikenai tarif dasar Rp1.352/kWh ditambah Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar 2,4%.

Hitungan Token Rp20.000

Untuk mengetahui berapa lama token Rp20.000 bisa digunakan, perhitungannya sebagai berikut:

kWh=Rp20.000−(2,4%PPJ)Rp1.352\text{kWh} = \frac{Rp20.000 - (2,4\% \text{PPJ})}{Rp1.352} kWh=Rp1.352Rp20.000−(2,4%PPJ)​

Artinya:

(20.000−480)÷1.352=14,44kWh(20.000 - 480) ÷ 1.352 = 14,44 kWh(20.000−480)÷1.352=14,44kWh

Berdasarkan analisis dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Subuh Pramono, rata-rata rumah tangga kecil memerlukan listrik 2–2,5 kWh per hari. Dengan asumsi tersebut:

Konsumsi 2 kWh/hari → Token Rp20.000 bisa bertahan 7 hari

Konsumsi 2,5 kWh/hari → Token Rp20.000 bisa bertahan 5 hari

Dengan informasi ini, pelanggan dapat merencanakan pembelian token secara efisien, sehingga tidak membeli terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Rekomendasi Pemakaian Efisien

Subuh Pramono menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan listrik sebelum membeli token. “Menghitung kebutuhan harian listrik akan membantu pelanggan menyesuaikan pembelian token, menghindari pemborosan, dan mengoptimalkan biaya energi,” ujarnya.

Selain itu, pemakaian peralatan listrik hemat energi juga disarankan. Konsumen dapat memanfaatkan teknologi hemat daya atau IoT untuk memonitor penggunaan listrik secara real-time, memaksimalkan efisiensi, dan menekan pengeluaran bulanan.

Tarif Berdasarkan Daya dan Golongan

PLN membagi tarif listrik prabayar sesuai golongan dan kapasitas daya, agar pelanggan dapat menyesuaikan pembelian token dengan konsumsi listrik riil. Rumah tangga berdaya rendah 450 VA dan 900 VA mendapatkan subsidi sehingga lebih terjangkau. Sementara pelanggan bisnis dan industri dikenai tarif lebih tinggi sesuai kapasitas daya, namun tetap kompetitif dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional.

Tarif listrik untuk fasilitas pemerintah dan Penerangan Jalan Umum (PJU) mencapai Rp1.699,53/kWh, sejalan dengan pemakaian listrik yang lebih besar dan kebutuhan layanan publik.

Pembaruan tarif listrik PLN periode 22–28 September 2025 mencerminkan penyesuaian terhadap kebutuhan energi nasional dan harga energi global. Dengan memahami tarif per kWh, pelanggan rumah tangga, bisnis, dan industri dapat merencanakan penggunaan listrik lebih efisien. Token Rp20.000 dapat bertahan hingga seminggu untuk rumah tangga kecil, tergantung konsumsi harian.

Pelanggan disarankan selalu menghitung kebutuhan listrik harian sebelum membeli token, memanfaatkan subsidi bila berhak, dan memperhatikan pemakaian listrik untuk menekan biaya energi. Dengan langkah ini, penggunaan listrik menjadi lebih hemat, efektif, dan sesuai kebutuhan.

Terkini