JAKARTA - Pemerintah Kota Sukabumi menempatkan peran sektor perbankan sebagai mitra penting dalam pembangunan daerah. Melalui pertemuan dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) di Balai Kota, forum ini menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi serta merumuskan strategi bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Silaturahmi ini tidak sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen Pemkot untuk membuka ruang dialog yang lebih intens. Dengan begitu, kebijakan daerah dapat berjalan seiring dengan dukungan lembaga keuangan, terutama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kehadiran Pemimpin dan Pemangku Kepentingan
Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana, serta jajaran pejabat utama seperti Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas Sosial. Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan keseriusan Pemkot untuk menggalang sinergi yang nyata.
Keterlibatan unsur pimpinan daerah juga menunjukkan bahwa agenda silaturahmi ini bukan sekadar ajang komunikasi, tetapi bagian dari rencana besar dalam penguatan ekonomi daerah. Kehadiran lengkap jajaran pimpinan memperkuat pesan bahwa pembangunan membutuhkan kerja kolektif.
Kolaborasi Tingkatkan Pendapatan Daerah
Wali Kota Ayep Zaki menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, kerja sama dengan perbankan dapat menjadi jalan keluar untuk memperluas sumber penerimaan daerah.
Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan mampu membantu dalam optimalisasi aset daerah yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan dukungan perbankan, aset dapat dikelola secara profesional sehingga menjadi penyumbang baru bagi PAD.
Pembenahan Birokrasi dan Kinerja BLUD
Pemkot Sukabumi juga menekankan pada pembenahan birokrasi berbasis integritas dan kompetensi. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan publik sekaligus memperbaiki tata kelola pemerintahan. Reformasi birokrasi menjadi fondasi agar kebijakan pembangunan bisa berjalan efektif.
Selain birokrasi, penguatan kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga menjadi prioritas. Dengan manajemen yang lebih profesional, lembaga-lembaga tersebut bisa berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan dan layanan masyarakat.
Pengembangan Aset sebagai Sumber PAD Baru
Salah satu contoh konkret pengelolaan aset adalah kawasan Cikundul yang akan dikembangkan sebagai sumber pendapatan baru. Potensi kawasan tersebut dinilai besar jika dikelola secara profesional dengan dukungan perbankan dalam hal pendanaan maupun manajemen.
Pengembangan aset semacam ini bukan hanya menambah pemasukan daerah, tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi warga Sukabumi. Dengan strategi tepat, aset pemerintah bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Kerja sama antara pemerintah daerah dan perbankan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sukabumi secara berkelanjutan. Perbankan berperan penting dalam menyediakan akses pembiayaan bagi sektor produktif, termasuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Langkah ini juga menjadi strategi untuk memperkuat daya tahan ekonomi daerah di tengah tantangan global. Dengan fondasi kolaborasi yang solid, pembangunan Kota Sukabumi diharapkan semakin inklusif dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.