JAKARTA - Setelah melalui masa perbaikan, kapal penyeberangan KMP Jatra II resmi kembali melayani rute Gunungsitoli–Sibolga, jalur vital yang menjadi urat nadi transportasi masyarakat Nias menuju daratan Sumatera.
Kembalinya kapal ini tak sekadar menandai normalisasi layanan, tetapi juga menghadirkan peningkatan fasilitas demi kenyamanan penumpang.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa kehadiran KMP Jatra II adalah wujud konsistensi perusahaan dalam menjaga konektivitas antarpulau.
"Harapan masyarakat Nias untuk kembali menikmati layanan penyeberangan yang andal akhirnya terjawab, setelah sempat absen karena perbaikan, KMP Jatra II siap berlayar kembali melayani rute Gunungsitoli–Sibolga," ujarnya di Jakarta.
Menjaga Konektivitas dan Ekonomi Daerah
Heru menambahkan, keberadaan KMP Jatra II bukan sekadar penyedia layanan transportasi. Lebih dari itu, kapal ini merupakan penopang mobilitas masyarakat serta distribusi logistik yang penting bagi perekonomian kawasan. Tanpa kapal feri ini, aliran barang dan jasa antara Nias dan Sumatera bisa terganggu, yang pada akhirnya berdampak pada harga kebutuhan pokok maupun aktivitas perdagangan.
“Kehadiran kembali kapal ini adalah bentuk komitmen ASDP dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kepulauan, sekaligus memastikan masyarakat tetap memiliki akses transportasi publik yang andal,” jelas Heru.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry
General Manager ASDP Cabang Danau Toba, Mario Sardadi, mengungkapkan bahwa KMP Jatra II telah menjalani perbaikan teknis menyeluruh sesuai standar yang berlaku. Setelah perbaikan selesai, kapal tersebut juga melewati proses uji coba dan dinyatakan laik berlayar.
“Perbaikan dilakukan sesuai standar prosedur. Setelah dinyatakan lulus uji, KMP Jatra II siap melayani penyeberangan Sibolga–Gunungsitoli,” ujar Mario. Dengan demikian, penumpang dapat merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakan layanan ini.
Peningkatan Layanan dan Fasilitas
Tak hanya fokus pada aspek teknis, ASDP turut meningkatkan kenyamanan penumpang dengan menambah fasilitas baru. Salah satu inovasi adalah Tatami atau tempat tidur gratis bagi penumpang. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan perjalanan, tetapi juga berdampak pada penurunan harga tiket, sehingga membuat perjalanan lebih terjangkau.
Fasilitas tambahan ini diprediksi sangat bermanfaat terutama menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Pada periode tersebut, arus penumpang biasanya meningkat tajam, sehingga peningkatan layanan menjadi kebutuhan mendesak.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan langkah tersebut sejalan dengan misi perusahaan dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang merata dan berkualitas. "Dengan hadirnya kembali Jatra II yang lebih nyaman, kami berharap dapat terus menjadi solusi mobilitas andal, sekaligus memperkuat rantai pasok logistik di kawasan Nias," ungkapnya.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Kehadiran kembali KMP Jatra II juga mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak. Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan Zega, menilai kapal ini memiliki peran vital dalam mendukung aktivitas masyarakat.
"Kapal ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga penopang logistik dan penghubung utama masyarakat Nias dengan pusat ekonomi di Sumatera," ujar Ridwan.
Hal senada disampaikan oleh Firman Ndururu, warga Nias yang merasakan langsung manfaat layanan kapal tersebut. "Kami sangat membutuhkan keberadaan KMP Jatra II. Pelayanannya baik dan kehadirannya benar-benar memudahkan masyarakat untuk tetap terhubung,” tuturnya.
Harapan ke Depan
Dengan perbaikan teknis, peningkatan fasilitas, serta dukungan masyarakat, keberlanjutan operasional KMP Jatra II diharapkan mampu semakin memperkuat konektivitas kepulauan. Kehadiran kapal ini tidak hanya menjawab kebutuhan transportasi harian, tetapi juga membuka peluang lebih besar dalam menggerakkan sektor ekonomi, pariwisata, dan perdagangan di Nias.
ASDP pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan standar pelayanan di semua rute penyeberangan, khususnya pada jalur-jalur vital seperti Gunungsitoli–Sibolga. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan manfaat transportasi publik yang lebih aman, nyaman, dan terjangkau.