JAKARTA - Warga Perumahan Villa Mutiara Gading 3, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi atas realisasi pengaspalan Jalan Nusa Indah 15 yang sudah lama dinantikan. Pengaspalan jalan tersebut dilakukan pada 26 April 2025 dan menjadi bagian dari upaya Pemkab Bekasi dalam memperbaiki infrastruktur lingkungan permukiman.
Ketua RT 004 RW 012, Hendro Basuki, menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada sejumlah pihak, termasuk Bupati Bekasi, Dinas Tata Ruang dan Kawasan Permukiman, serta tim pembangunan dari Kelurahan Kebalen.
“Terima kasih Pak Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, Dinas Tata Ruang dan Kawasan Permukiman, dan Tim Pembangunan Kelurahan Kebalen,” ujar Hendro Basuki.
Menurut Hendro, pengaspalan Jalan Nusa Indah 15 bukan hanya memperbaiki kualitas infrastruktur di lingkungan perumahan mereka, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kenyamanan dan keamanan warga dalam beraktivitas sehari-hari.
Infrastruktur Jalan Jadi Perhatian Pemkab Bekasi
Perbaikan jalan di lingkungan perumahan merupakan bagian dari komitmen Pemkab Bekasi dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dasar, terutama di wilayah padat penduduk dan kawasan perumahan. Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, sebelumnya menegaskan bahwa pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
“Jalan lingkungan yang layak adalah hak seluruh warga. Maka dari itu, kami fokus memperbaiki infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan aktivitas masyarakat,” ujar Bupati Bekasi dalam salah satu pernyataannya awal tahun ini.
Kondisi jalan yang sebelumnya rusak dan berlubang dikeluhkan warga selama bertahun-tahun. Tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, kondisi tersebut juga membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim hujan.
Dengan selesainya pengaspalan, warga Villa Mutiara Gading 3 kini dapat menikmati akses jalan yang lebih baik, aman, dan menunjang mobilitas harian, baik untuk keperluan kerja, sekolah, maupun kegiatan sosial.
Proses Pengajuan yang Panjang dan Partisipatif
Menurut keterangan Hendro Basuki, proses pengajuan pengaspalan jalan ini memerlukan perjuangan dan komunikasi intens antara warga, pengurus RT/RW, serta pihak kelurahan dan kecamatan. Usulan perbaikan jalan diajukan sejak tahun lalu melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan, dan akhirnya mendapatkan respons positif dari Pemkab Bekasi pada awal 2025.
“Ini hasil kerja bersama. Kami bersyukur karena suara kami didengar dan diwujudkan,” jelas Hendro.
Warga setempat juga menunjukkan antusiasme tinggi selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mereka secara swadaya membantu kelancaran pengerjaan, mulai dari pengaturan lalu lintas internal hingga memastikan lingkungan tetap bersih dan aman selama pengerjaan berlangsung.
Peran Kelurahan dan Dinas Terkait
Lurah Kebalen, melalui perwakilan tim pembangunan kelurahan, menyampaikan bahwa proyek ini adalah hasil kolaborasi antara masyarakat, pemerintah kelurahan, dan dinas terkait. Kelurahan turut serta dalam memfasilitasi koordinasi antara pengurus lingkungan dan Dinas Tata Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bekasi.
“Semua usulan masyarakat kami tampung dan sampaikan secara berjenjang. Kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebutuhan dasar warga seperti infrastruktur jalan,” ujar perwakilan Kelurahan Kebalen.
Dinas Tata Ruang dan Kawasan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Bekasi menegaskan bahwa pengaspalan Jalan Nusa Indah 15 merupakan bagian dari program perbaikan jalan lingkungan yang dibiayai melalui anggaran daerah tahun 2025. Program ini mencakup ratusan titik jalan lingkungan di berbagai kecamatan yang mengalami kerusakan dan membutuhkan intervensi segera.
Dampak Positif bagi Warga
Setelah pengaspalan selesai, warga langsung merasakan berbagai dampak positif. Jalan yang mulus membuat aktivitas warga menjadi lebih lancar, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua dan empat. Selain itu, nilai estetika lingkungan juga meningkat, memberikan kesan tertata dan nyaman.
Beberapa warga mengaku lebih tenang saat anak-anak bermain di sekitar jalan tersebut karena risiko kecelakaan akibat jalan berlubang kini telah berkurang.
“Dulu kalau hujan, jalan becek dan berlubang, rawan anak jatuh. Sekarang sudah bagus, kami senang sekali,” ujar Rina, salah satu warga Jalan Nusa Indah 15.
Selain itu, para pengemudi ojek online dan jasa antar barang juga menyatakan kenyamanan mereka dalam mengakses jalan tersebut.
“Kalau jalannya mulus, kita kerja juga lebih enak. Terima kasih buat yang sudah memperjuangkan,” kata Wahyudi, pengemudi ojek daring yang biasa melintas di kawasan tersebut.
Dorongan untuk Program Infrastruktur Berkelanjutan
Keberhasilan proyek pengaspalan di Villa Mutiara Gading 3 ini diharapkan menjadi contoh bagi kawasan permukiman lain di Kabupaten Bekasi yang masih menghadapi persoalan serupa. Pemkab Bekasi juga diharapkan dapat terus menggencarkan program infrastruktur berbasis kebutuhan warga, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sejak tahap perencanaan.
Pemerintah daerah menyatakan bahwa masukan dari masyarakat akan terus dijadikan dasar dalam penyusunan program pembangunan berikutnya, melalui mekanisme musrenbang dan kanal aduan resmi pemerintah.
Komitmen Pemkab Bekasi ke Depan
Bupati Ade Kuswara Kunang menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi tidak hanya terfokus pada proyek-proyek besar, tetapi juga menyasar kebutuhan dasar masyarakat, termasuk jalan-jalan lingkungan di kawasan perumahan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik terbaik, termasuk infrastruktur yang berkualitas dan merata. Kebutuhan warga adalah prioritas kami,” ujar Ade Kuswara Kunang dalam pernyataannya.
Ia juga meminta agar warga turut menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Dengan dukungan dari pemerintah, kolaborasi warga, dan semangat gotong royong yang tinggi, pengaspalan Jalan Nusa Indah 15 di Perumahan Villa Mutiara Gading 3 menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah dapat menghasilkan perubahan positif yang konkret. Harapannya, langkah ini bisa menjadi pemantik semangat bagi wilayah lain untuk mengusulkan dan memperjuangkan hak atas infrastruktur yang layak dan berkeadilan.