DLH Jakarta Luncurkan Truk Sampah Listrik untuk Kurangi Polusi di Ibukota

Senin, 14 April 2025 | 08:42:23 WIB

JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terus berkomitmen dalam mengurangi polusi dan dampak negatif terhadap lingkungan dengan meluncurkan inovasi baru dalam sistem pengangkutan sampah di Ibukota. Pada Senin 14 April 2025, DLH Jakarta mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengoperasikan lima unit truk sampah listrik jenis compactor yang ramah lingkungan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara, yang selama ini menjadi masalah serius di Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa truk sampah listrik ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan Jakarta yang lebih hijau dan bersih. "Tahun ini, kami sudah mengadakan lima unit truk pengangkut sampah jenis compactor listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi," kata Asep Kuswanto dalam keterangan resminya.

Menurut Asep, penggunaan truk listrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan berbahan bakar fosil, yang selama ini menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Truk sampah listrik ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien dalam mengangkut sampah dengan kapasitas yang besar.

"Penggunaan truk listrik ini sangat penting karena selain dapat mengurangi emisi gas buang yang berbahaya, kami juga ingin memastikan Jakarta menjadi kota yang lebih hijau dan bersih. Proyek ini sejalan dengan visi besar pemerintah untuk mengurangi polusi udara dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi warganya," tambah Asep Kuswanto.

Mendukung Inisiatif Hijau di Jakarta

Jakarta, sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, membutuhkan berbagai terobosan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil, termasuk truk sampah yang biasa digunakan untuk mengangkut limbah kota.

Dengan meluncurkan truk sampah listrik ini, DLH Jakarta berusaha untuk memimpin inisiatif hijau yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang kota dalam menciptakan kualitas udara yang lebih baik dan mengurangi dampak perubahan iklim. Truk sampah jenis compactor listrik ini tidak hanya bebas emisi, tetapi juga lebih tenang dibandingkan truk sampah konvensional, sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingan di kota yang padat penduduk ini.

"Selain efisiensi dalam hal emisi, truk sampah listrik ini juga lebih mudah dalam perawatannya dan memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan truk berbahan bakar diesel. Ini adalah langkah yang tepat untuk menciptakan Jakarta yang lebih ramah lingkungan," ujar Asep.

Proyek yang Masih Berlanjut

Saat ini, DLH Jakarta baru mengoperasikan lima unit truk sampah listrik, namun ini bukanlah langkah terakhir. Dinas Lingkungan Hidup berencana untuk terus menambah jumlah armada truk listrik dalam beberapa tahun mendatang. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Jakarta, DLH juga berharap akan tercipta ekosistem yang mendukung pengurangan emisi di seluruh sektor transportasi.

"Ke depan, kami berencana untuk menambah jumlah truk listrik ini secara bertahap. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan di berbagai sektor," jelas Asep Kuswanto.

DLH Jakarta juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk penyedia kendaraan listrik, untuk memastikan ketersediaan truk sampah listrik yang sesuai dengan kebutuhan kota. Selain itu, mereka juga memperhatikan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya yang akan dibangun di beberapa titik strategis di Jakarta.

Tantangan dan Harapan Ke Depan

Meskipun langkah ini telah disambut baik, pengoperasian truk sampah listrik juga menghadapi tantangan tersendiri. Salah satunya adalah biaya awal yang cukup tinggi untuk pengadaan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Namun, DLH Jakarta meyakini bahwa manfaat jangka panjang dari penggunaan truk sampah listrik akan jauh melebihi biaya yang dikeluarkan.

"Walaupun biaya awal pengadaan truk listrik memang lebih tinggi, namun kami percaya bahwa dalam jangka panjang, penggunaan truk ini akan mengurangi biaya operasional dan perawatan. Selain itu, manfaat lingkungan yang didapatkan akan sangat signifikan," tambah Asep Kuswanto.

Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi karbon, diharapkan bahwa lebih banyak kota di Indonesia akan mengikuti jejak Jakarta dalam menggunakan kendaraan listrik untuk keperluan pengangkutan sampah. Jakarta diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam hal implementasi teknologi ramah lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Langkah Ke Depan dalam Mencapai Jakarta Zero Emission

Seiring dengan upaya tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Dalam beberapa tahun mendatang, Jakarta menargetkan untuk memiliki lebih banyak kendaraan listrik di jalan-jalannya, baik untuk transportasi umum maupun pengangkutan sampah.

Asep Kuswanto menambahkan, "Kami berkomitmen untuk terus mempercepat transisi ke energi bersih dan teknologi ramah lingkungan. Ini adalah bagian dari strategi besar Jakarta untuk menjadi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang."

Inisiatif pengoperasian truk sampah listrik ini merupakan salah satu dari banyak langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi tantangan polusi udara. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, Jakarta diharapkan dapat menjadi kota yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk dihuni.

Terkini

Harga CPO Bangkit Setelah Dua Hari Turun Tipis

Selasa, 23 September 2025 | 13:40:33 WIB

Hilirisasi Perkebunan Diproyeksi Hasilkan Rp138 Triliun 2027

Selasa, 23 September 2025 | 13:40:31 WIB

PGN Kembangkan MS CNG Medan Perluas Layanan Gas

Selasa, 23 September 2025 | 13:40:30 WIB

Produksi Batu Bara RI 2025 Baru Capai 68 Persen

Selasa, 23 September 2025 | 13:40:28 WIB

Penyaluran Rumah Subsidi FLPP Capai 178 Ribu Unit

Selasa, 23 September 2025 | 13:40:26 WIB