JAKARTA - Kabar gembira bagi para pemilik kendaraan di seluruh Indonesia. Memasuki bulan April 2025, seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), baik milik negara maupun swasta, serentak melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan harga ini mencakup SPBU pelat merah milik PT Pertamina (Persero), serta jaringan SPBU swasta seperti Shell dan Vivo Energy Indonesia.
Kebijakan penyesuaian harga BBM ini tentu menjadi angin segar di tengah fluktuasi harga energi global yang belakangan cukup dinamis. Penurunan harga BBM pada bulan ini dilakukan sebagai respons atas tren harga minyak dunia yang menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhir, serta mengakomodasi harga referensi minyak yang digunakan dalam perhitungan harga BBM domestik.
Harga BBM Pertamina Turun, Konsumen Dapat Nafas Lega
PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi pelat merah dengan jaringan SPBU terluas di Indonesia telah resmi menurunkan harga beberapa jenis BBM non-subsidi sejak awal April 2025. Penyesuaian harga ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat serta menekan biaya operasional transportasi yang sangat bergantung pada bahan bakar.
Untuk wilayah Jabodetabek, harga Pertamax yang sebelumnya dibanderol Rp 13.950 per liter kini turun menjadi sekitar Rp 13.250 per liter. Sementara itu, Pertamax Turbo mengalami penurunan dari harga sebelumnya Rp 15.350 per liter menjadi sekitar Rp 14.750 per liter.
Adapun untuk BBM subsidi seperti Pertalite, harga tetap stabil di kisaran Rp 10.000 per liter, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan bakar bagi masyarakat umum.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyampaikan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Kami melakukan evaluasi berkala dalam penetapan harga BBM, tentu dengan memperhatikan dinamika harga minyak dunia serta kondisi makroekonomi nasional. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan daya beli masyarakat,” ujar Irto Ginting, dalam keterangan resminya, Senin 14 April 2025.
SPBU Vivo Juga Turunkan Harga BBM
Tak hanya Pertamina, SPBU swasta seperti Vivo Energy Indonesia juga turut melakukan penyesuaian harga BBM mereka di bulan April ini. Penurunan harga yang dilakukan Vivo membuatnya semakin kompetitif di pasar domestik.
Harga Revvo 90 dari Vivo yang sebelumnya dibanderol Rp 12.800 per liter, kini menjadi sekitar Rp 12.000 per liter. Sementara itu, Revvo 92 juga mengalami penurunan menjadi sekitar Rp 13.000 per liter, dari sebelumnya Rp 13.500 per liter.
Vivo Energy Indonesia menyatakan bahwa penyesuaian harga ini bertujuan untuk memberikan alternatif yang lebih terjangkau bagi konsumen, sekaligus mendukung kebijakan energi nasional yang lebih berkelanjutan.
"Sebagai perusahaan penyedia energi, kami selalu berupaya memberikan pilihan terbaik bagi pelanggan kami. Dengan penyesuaian harga ini, kami berharap bisa meringankan beban konsumen dan tetap menjaga kualitas layanan," terang perwakilan Vivo Energy Indonesia dalam keterangan resmi, Senin 14 April 2025.
Shell Ikut Sesuaikan Harga BBM
Tidak ketinggalan, Shell Indonesia juga menurunkan harga BBM mereka untuk semua jenis bahan bakar. Shell Super yang sebelumnya dijual sekitar Rp 14.300 per liter kini turun menjadi Rp 13.700 per liter. Sedangkan Shell V-Power yang sebelumnya dipatok Rp 15.500 per liter, kini menjadi Rp 14.900 per liter.
Shell menyebutkan bahwa penyesuaian harga ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih kompetitif bagi konsumen di Indonesia.
“Shell Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan kami, baik dari segi kualitas bahan bakar maupun penyesuaian harga yang kami lakukan secara periodik," ujar perwakilan Shell Indonesia.
Penyebab Penurunan Harga BBM April 2025
Turunnya harga BBM di bulan April ini tidak terlepas dari pergerakan harga minyak mentah dunia yang menunjukkan tren penurunan sejak kuartal pertama 2025. Harga minyak mentah jenis Brent yang sempat menyentuh angka di atas USD 90 per barel, kini bergerak stabil di kisaran USD 84–86 per barel.
Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memberikan kontribusi positif dalam perhitungan harga BBM domestik. Dengan kurs rupiah yang stabil, biaya impor bahan bakar menjadi lebih rendah, sehingga memungkinkan badan usaha penyalur BBM menurunkan harga jual mereka kepada konsumen.
Langkah-langkah efisiensi yang dilakukan oleh badan usaha juga menjadi faktor penunjang dalam menekan harga BBM tanpa mengurangi kualitas layanan dan produk yang ditawarkan.
Dampak Positif Penurunan Harga BBM bagi Masyarakat
Penurunan harga BBM ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama para pelaku usaha transportasi dan logistik yang sangat bergantung pada bahan bakar minyak untuk menjalankan operasional sehari-hari. Dengan biaya bahan bakar yang lebih rendah, diharapkan harga-harga barang kebutuhan pokok dapat lebih stabil karena biaya distribusi yang menurun.
Seorang pengemudi ojek online di Jakarta, Andi Saputra, mengaku lega dengan adanya penurunan harga BBM ini. “Alhamdulillah, harga bensin turun. Pengeluaran harian saya jadi sedikit lebih ringan, apalagi orderan juga lumayan banyak jelang Lebaran ini,” ujarnya dengan semangat.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fitriani, pemilik usaha katering rumahan di Bekasi. Menurutnya, penurunan harga BBM sangat membantu menekan biaya distribusi bahan baku dari pasar ke dapurnya. “Lumayan banget, sekarang pengeluaran buat beli bahan baku lebih murah karena ongkos kirim juga turun,” kata Fitriani.
Pemerintah Apresiasi Langkah Penyesuaian Harga BBM
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik langkah proaktif para badan usaha dalam menyesuaikan harga BBM mengikuti tren pasar. Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan penyesuaian harga BBM non-subsidi sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar, namun tetap dalam koridor pengawasan pemerintah.
“Kami apresiasi upaya badan usaha dalam merespons penurunan harga minyak global dengan penyesuaian harga BBM domestik. Ini menunjukkan bahwa mekanisme pasar berjalan dengan baik dan transparan," ujar perwakilan Kementerian ESDM dalam keterangan resmi, Senin 14 April 2025.
Penurunan harga BBM di bulan April 2025 ini menjadi kabar baik bagi masyarakat luas. Dengan harga yang lebih terjangkau dari Pertamina, Vivo, hingga Shell, konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan bahan bakar dengan harga yang lebih kompetitif. Selain meringankan beban biaya transportasi masyarakat, langkah ini juga diharapkan mampu menekan laju inflasi dan memberikan dorongan positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Tetaplah update dengan perkembangan harga BBM terbaru di SPBU terdekat Anda agar bisa menikmati manfaatnya secara maksimal!